follower

Kamis, 07 Juni 2012

akomodasi yang ada

Tempat Menginap
Berbagai hotel dan penginapan dapat ditemukan disekitar area Taman Nasional Bromo-Semeru, mulai dari losmen sampai dengan hotel berbintang 4 dapat di jadikan pilihan untuk menginap di Bromo. Rata rata setiap hotel memasang tarif yang terjangkau.

Tempat Bersantap
Agak sedikit sulit untuk menemukan tempat makan di area ini terutama pada malam hari. Akan tetapi, apabila Anda menginap di desa Wonokitri, sekitar 3 km ke bawah tepatnya di pasar Tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka dan menjajakan makanannya hingga pukul 9 malam.

Berkeliling

Anda dapat berkeliling ke sekitar areal Taman Nasional dengan menyewa kendaraan jenis jeep 4x4. Atau, jika hanya ingin berkeliling di sekitar area lautan pasir Bromo, Anda dapat menyewa kuda yang banyak tersedia disana.

Buah Tangan
Anda dapat membeli oleh-oleh atau cinderamata di sekitar point area yang biasa digunakan untuk melihat matahari terbit. Di area ini banyak terdapat kios cinderamata yang menjajakan dagangan mereka seperti kaos atau t-shirt, topi kupluk, syal dan lainnya. Selain itu, di sekitar area laut pasir juga terdapat beberapa penjaja cinderamata yang menjual kaos atau t-shirt yang bertuliskan Gunung Bromo-Semeru.

TRANSPORTASI & AKOMODASI MENUJU BROMO

Transportasi menuju Bromo:
Dari manapun anda silahkan cari transportasi menuju Probolinggo/Malang/Surabaya, pesawat mungkin plilihan terbaik menuju Surabaya karena hemat waktu dan jika mendapatkan tiket promo hemat biaya juga.
Surabaya:
Dari terminal Bungurasih naik Bus Jurusan Malang/Probolinggo.
Malang:
  • Dari terminal Arjosari Malang naik bus jurusan Jember turun di Probolinggo.
  • Naik Bus Patas Malang – Jember turun di terminal “Banyuasih” Probolinggo dengan tarif Rp. 23.000,-. Sebaiknya turun sebelum masuk terminal (bilang ke kondektur mau ke Bromo) tempat angkutan Bromo mangkal.
  • Elf/mobil khusus menuju kawasan Cemoro Lawang dengan tarif Rp. 25.000,-. ELF Probolinggo – Bromo hanya beroperasi mulai pukul 06.00 – 19.00 WIB, setelah itu tidak ada angkutan lagi kecuali ojek atau sewa ELF.
Probolinggo:
  • Bus: Lorena/Pahala Kencana (Jakarta – Probolinggo) dengan tarif Rp. 220.000 – Rp. 250.000 turun di terminal Probolinggo.
  • Elf/mobil khusus menuju kawasan Cemoro Lawang dengan tarif Rp. 25.000,-
  • Bagaimana jika kemalaman dan tidak ada ELF seperti yang di alami teman saya? Jangan ragu untuk naik Ojek, Rp. 100.000,- sahaja $_$
  •  Kereta: Stasiun Probolinggo berada di antara stasiun Jember dan Pasuruan. Perhatikan urutan stasiunnya: Stasiun Kalibaru, Kalisat, Jember, Probolinggo, Pasuruan, Bangil, Sidoarjo, Wonokromo, Surabaya Gubeng. Kereta api yang berhenti di stasiun Probolinggo antara lain:
    • Mutiara Timur (Surabaya – Banyuwangi): Tarif: Rp. 60.000 – Rp. 80.000,-, berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng pukul 09.00 WIB dan 22.30 WIB
    • Logawa (Purwokerto – Surabaya – Jember): Tarif: Rp. 46.000,-, berangkat dari Stasiun Purwokerto pukul 06.00 WIB tiba di Probolinggo kurang lebih pukul 21.00 WIB.
    • Sri Tanjung (Yogyakarta – Surabaya – Banyuwangi): Tarif: Rp. 40.000,-, berangkat dari Stasiun Jogja LEMPUYANGAN pukul 07.30 WIB sedangkan dari Banyuwangi berangkat Pkl. 06.00 WIB.
    • Jadwal kereta lengkap bisa dilihat di wikipedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_kereta_api_di_Indonesia
Transportasi selama di Bromo:
Sewa jeep rute normal (penginapan – cemoro lawang – pananjakan – gunung bromo – kembali ke penginapan) dengan jadwal pukul 03.30 – 08.00 WIB. Tarif yang dikenakan sekitar Rp. 275.000 – 350.000/mobil untuk kapasitas 5 – 6 orang (silahkan di tawar), jika ada tujuan lainnya bisa nego langsung ke sopirnya. Untuk ke savanna/bukit teletubbies tambah ongkos Rp. 150.000,- langsung diberikan ke sopirnya. Penginapan biasanya sudah mempunyai kerjasama dengan penyewaan jeep, jadi tinggal hubungi penginapannya saja. Pastikan jeep sudah mengisi bensin sebelumnya agar waktu tidak terbuang lama di perjalanan.
Daftar Penginapan di Bromo, source: www.indotravelers.com dan http://probolinggo.eastjava.com/
  •  Cafe Lava, Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo, Phone +62-335 541020 – 541009: Lokasinya sangat dekat dengan pintu masuk taman nasional. Dengan harga yang relatif murah (sekitar Rp. 120.000 / kamar), penginapan ini cocok untuk anda yang ingin sedikit berhemat.
  •  Cemara Indah, Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo. Phone +62-335 541019 : Penginapan ini memiliki pemandangan langsung ke gunung Bromo serta kamar mandi dilengkapi dengan air panas. Kekurangannya ialah beberapa travelers memiliki pengalaman buruk dengan mahalnya biaya sewa travel / kendaraan ke Bromo. Harga kamar berkisar Rp 200.000 s/d 600.000.
  •  Hotel Bromo Permai, Jl Raya Cemoro Lawang, Ngadisari. Phone : +62 335 23459: Lokasinya cukup strategis tetapi harga tiap kamarnya relatif lebih mahal dibanding penginapan-penginapan lain di sekitarnya.
  •  Lava View Lodge, Cemoro Lawang. Phone : +62 335 541009 : Merupakan hotel yang paling berkelas di daerah Cemoro Lawang walaupun sepertinya sedikit terlihat lebih baik dari luar dibanding di dalamnya. Memiliki kamar-kamar yang bersih dan dilengkapi dengan air panas untuk mandi. Harga sekitar Rp. 375.000 / malam. Makananannya enak dan pemandangan di depan hotel luar biasa indahnya…. Serasa bromo milik saya eh pengunjung hotel ini saja^^
  •  Yoschi’s, Phone : +62 335 541018 : Merupakan penginapan yang cukup melegenda di kalangan backpackers (khususnya backpacker luar negeri). Berlokasi sekitar 3 Km dari Cemoro Lawang dengan harga sekitar Rp. 175.000 / malam.  Lokasinya masih cukup jauh dari lautan pasir.
  •  Java Banana Bromo, Jl Raya Bromo, Wonotoro, Sukapura, Probolinggo. Phone: +62 335 541193 :  Sebuah hotel butik yang nyaman dengan pemandangan yang indah. Java Banana Bromo adalah sebuah pondokan sekaligus kafe dan galeri, juga menawarkan penyewaan sepeda gunung apabila anda ingin berpetualang di Bromo dengan menggunakan MTB. Harga mulai dari Rp 650.000 sudah termasuk perjalanan dengan jeep 4×4 ke Gunung Bromo.
  •  Grand Bromo Hotel (sebelumnya bernama Hotel Raya Bromo), Desa Sukapura, Probolinggo. Phone: +62 335 581103 : Merupakan hotel kedua terbesar dan termewah yang ada di kawasan Bromo setelah Java Banana. Berlokasi di Sukapura, sekitar satu jam perjalanan dari Cemoro Lawang. Harga sekitar Rp. 600.000 sudah termasuk tour ke Bromo.
  •  Bromo Cottages, Tosari, Pasuaran, Phone: +62 335 515253 : Walaupun bernama cottages, sebenarnya Bromo Cottages merupakan hotel kelas atas dengan sekitar 100 kamar. Tersedia layanan penyewaan mobil dan jasa wisata / tour. Harga mulai sekitar Rp. 600.000.
  •  Bromo Surya Indah Homestay, Desa Wonokitri, Phone: +62 343 571049 : Sebuah penginapan sederhana dengan lokasi yang cukup strategis untuk melihat pemandangan Bromo. Cocok untuk anda yang ingin berhemat dengan harga sekitar Rp. 120.000 / malam.
  •  Homestay and Cafe Tengger Permai, Jalan Bromo Cemoro Lawang-Ngadisari kec. Sukapura kab. Probolinggo. Phone: 085258140127 : Kamar berukuran besar dan berisi 5 tempat tidur. Di dalamnya hanya terdapat sebuah lemari dan penerangan dua lampu. Kamar mandi tidak disediakan di dalam, tidak tersedia TV dan air hangat. Harga tahun 2010: Mulai Rp 40.000,-/kamar atau Rp 20.000,-/orang.
  •  Bromo Home Stay: Jl. Ngadisari Probolinggo, Phone : +62 335 541022
  • Bromo Permai I: Cemorolawang, Ngadisari Probolinggo. Phone +62-335 541021
  • Raya Bromo: Desa Sukapura Probolinggo, Phone +62-335 581108,581105
  • Sakura: Jl. Panglima Sudirman, Kraksaan, Phone +62-335 841257
  • Sang Dimur: Desa Ngepung – Sukapura – Probolinggo, Phone +62-335 581193
  • Saragih: Jl. Raya Paiton Probolinggo, Phone +62-335 843020
  • Dhimas: Jl. Raya Dringu 55 Probolinggo, Phone +62-335 425357
  • New Panorama: Jl. Raya Lemah Kembar Probolinggo, Phone +62-335 421517
  • Ucik Tengger: Desa Wonotoro – Ngadisari, Phone +62-335 541014 , 428306.  Fax. +62-335 431491
  • Sukapura Hotel: Jl. Raya Bromo 135 Sukapura Probolinggo, Phone +62-335 561067
Dan masih banyak lagi rumah penduduk yang juga digunakan sebagai penginapan seperti juga rumah milik Ibu/Bpk Mulyadi : 0856-46479409 / 0341-2133313. Untuk Hotel Cemoro Lawang tahun 2010 mematok harga Rp. 125.000 dengan kamar mandi luar. Di depannya ada Home Stay Setia Kawan dengan tarif Rp.100.000. Saat peak season harga biasanya naik.
Perlengkapan wajib ke Bromo:
  1.  Jacket tebal, sweater
  2. Sarung tangan/glove
  3. Kaos kaki
  4. Penutup kepala
Saya sendiri yang kurang tahan dingin mengenakan legging + celana jeans (lebih nyaman dengan celana cargo tapi gak bawa), sweater tipis + jacket, sarung tangan, kaos kaki + sepatu, penutup kepalanya cukup pake jilbab aja^^ Cuaca di Bromo memang sangat dingin, airnya seperti keluar dari freezer sehingga saya berhemat wudhu (berusaha tidak sampai batal misal dari maghrib – isya) tapi untungnya untuk mandi ada air hangat. Setelah turun dari Pananjakan dan menuju lautan pasir Bromo udara mulai panas dengan udara yang sejuk, jadi jacket sudah bisa di lepas.
Bromo
Malam di Bromo saya dan 4 teman lainnya yang kemudian menjadi sangat dekat dan dari jalinan “hey, nih kenalin temen gw” akhirnya terbentuk persahabatan 12 ce’ dalam Genk SP hanya berkumpul di kamar sambil mengawali persahabatan dengan gossip!! Yeaahh… women! Udara sangat dingin dan kami tidak melihat ada kehidupan/kehebohan di sekitar tempat kami menginap jadi kami memilih untuk tetap di kamar. Pukul 02.30 kami dibangunkan untuk bersiap menjemput matahari. Jalanan masih gelap dengan jalur sempit dan berkelak kelok naik turun tanpa tahu bahwa di pinggir jalan terdapat jurang, kami semua terpana dengan indahnya langit di atas Bromo. Subhannallah…. Jutaan bintang tergelar di langit bagai Kristal Swarovski terhampar berserakan di permadani. Seandainya perjalanan kami bertepatan dengan malam bulan purnama pemandangannya mungkin akan semakin mempesona, tapi melihat bintang dalam jumlah yang teramat sangat banyak sudah merupakan anugerah Tuhan yang sangat saya syukuri.
Setiba di Pananjakan ternyata sudah banyak sekali orang yang berkumpul menanti matahari terbit. Wisatawan bule dengan santainya hanya mengenakan pakaian casual tanpa baju tebal seperti kami wisatawan lokal, bahkan ada sepasang pengantin melakukan foto entah prewed/poswed dengan baju pengantin terbuka di bagian atas… semoga sepulang dari pananjakan pengantin wanitanya tidak minta kerokan :D
Pukul 05.00 WIB semburat merah mulai muncul, orang-orang mulai berebutan memilih tempat paling strategis untuk berfoto. Seperti apa keindahan Bromo, saya yakin foto-foto cantik bromo yang bertebaran di website sudah sangat anda kenali. Foto saya sendiri…. Hmm… bermodal kamera saku sepertinya masih sangat kurang kualiatasnya :(
Turun dari Penanjakan, kami sempat berhenti di sebuah lokasi yang sangat fotogenic, tentu saja tidak ada yang melewatkan kesempatan untuk turun dari jeep dan mengabadikan kecantikan Bromo dari jauh, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo. Jeep berhenti di parkiran dan kami melanjutkan perjalanan mencapai puncak kawah ada yang berjalan kaki ada yang naik kuda, saya yang pemalas ini memilihi naik kuda dengan membayar Rp. 75.000,- PP. Tenaga saya simpan sebaik-baiknya untuk menaiki 250 (?) anak tangga yang terjal dan menguras tenaga. Sampai di puncak Bromo kita bisa menyaksikan lautan pasir, savana dengan latar belakang perbukitan, gunung batok dan tentu saja kawah bromo.

 

This Is Mount BroMo

Mount Bromo



Gunung Bromo - WisataMalang.com
Gunung Bromo - WisataMalang.com
Pegunungan Bromo-Semeru, merupakan pegunungan yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Kawasan wisata ini menjanjikan sebuah keindahan yang tak bisa anda temui di tempat lain. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, anda bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menembus awan. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya.

Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.


Cara Mencapai Daerah Ini

Anda dapat mencapai daerah ini dengan menggunakan mobil pribadi pun menyewa kendaraan. Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional ini yaitu: desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, desa Ngadas dari jalur Malang dan desa Burno adalah jalur Lumajang. Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut: Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km, Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 kmAtau dari Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan

Gunung Bromo - WisataMalang.com
Gunung Bromo - WisataMalang.com
Adapun hal-hal lain yang dapat dilihat atau dilakukan di area ini adalah Anda dapat mengunjungi beberapa objek di bawah ini:
  • Cemorolawang. Salah satu pintu masuk menuju taman nasional yang banyak dikunjungi untuk melihat dari kejauhan hamparan laut pasir dan kawah Bromo, dan berkemah.
  • Laut Pasir Tengger dan Gunung Bromo. Berkuda dan mendaki gunung Bromo melalui tangga dan melihat matahari terbit.
  • Pananjakan. Melihat panorama alam gunung Bromo, gunung Batok dan gunung Semeru.
  • Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Puncak Gunung Semeru. Danau-danau yang sangat dingin dan selalu berkabut ( 2.200 m. dpl) sering digunakan sebagai tempat transit pendaki Gunung Semeru (3.676 m. dpl).
  • Ranu Darungan. Berkemah, pengamatan satwa/ tumbuhan dan panorama alam yang menawan.

Tips

  • Musim kunjungan terbaik adalah sekitar bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari.
  • Perlu disiapkan kesehatan prima dan perbekalan penahan dari udara dingin seperti: baju hangat, penutup kepala, kaus tangan penahan udara dingin, serta bekal makanan-minuman secukupnya.
  • Perlu diingat bahwa di puncak Penanjakan tidak ada pengginapan maka dari penginapan terdekat harus berangkat pagi-pagi sekitar pukul 03.00-04.00 pagi dini hari.
  • Mengingat sulitnya mencari makanan pada malam hari, akan lebih baik apabila Anda membeli persediaan makanan dan minuman sebagai bekal Anda. Klik di sini untuk reservasi: Hotel di Malang. Transport, Paket Tour Malang, Batu, Bromo.



Deskripsi Blog

Dalam Entri ini saya akan menjelaskan mengapa saya membuat entri tersebut, sebelumnya perkenalkan nama saya Dimas Arief Rachman, lanjut menuju alasan pembuatan Entri.
Entri ini di buat karena tugas yang mewajibkan para mahasiswa dan mahasiswi jurusan D4 Pariwisata Univ. Udayana. Dalam Blog tersebut saya akan mengulas tentang Gunung Bromo yang menjadi andalan tempat wisata di daerah saya. Kita akan melihat lebih lanjut dengan menuju ke pembahasan tentang bromo dalam entri selanjutnya.

Rabu, 06 Juni 2012

cocoa pasta

experiment food

Soya beans and rise omelet.

Ingredients:
Boiled soya beans: ~80gr.
Boiled rise: ~80gr.
Eggs: 2 (2 whites, 1 yellow).
Cheese: 2 types (I used cheddar and feta, maybe a soft one could be more suitable).
Chopped vegetables: any type that can be eaten raw (I used a Chinese mixture).
Olive oil: ~2 spoons.
Cornflour: half spoon dissolved in milk.

Preparation:
The nasty part: use a multiprocessor to blend the beans and the rise, add the milk and the olive oil to make it easy. If you like what you are about to prepare, next time you can blend a hole bunch and put it in individual bags in the freezer.
Whisk the whites. Add the yellow and mix. Add the vegetables and the cheese chopped in small pieces. Add the blended bean-rise, salt and pepper and mix all together.

Put the mixture in a Teflon fraying pan in very slow fire and cook until you think that this side is ready (that wasn’t professional at all). To turn it you can use a plate, slip the omelet there, cover it with the pan and turn the plate-pan so the omelet falls into the pan in the opposite side. Once again, cook it until you can hold to eat that … “tasty thing” !